“Mau kamu apa?”
“Sejalan. Bisakah?”
“Sudah dari awal kontra, bukan?”
“Selalu harus begitu?”
“Kodratnya”
“Sekali ini saja?”
“Apa sih maumu?”
“Aku yakin kita bisa sejalan selagi ego bukan yang menentukan”
“Akulah letak ego itu”
“Dan aku nurani?”
“Kalau tau kenapa bertanya?”
“Dan aku harus terus mengalah?”
“Aku tau dari awal, kamu terus mau mengikuti”
“Karena aku punya keyakinan”
“Itu tidak selalu menentukan, kamu sakit dengan keyakinanmu kan?”
“Lalu?”
“Ikuti aku”
“Ego itu?”
“Masih mau ikuti keyakinan?”
“Ego kadang membawa rasa sesal”
“Keyakinan tak selalu benar”
“Sekali ini saja, bisakah nurani beriring dengan logika?”
Singapore, 14 Desember 2010
“Sejalan. Bisakah?”
“Sudah dari awal kontra, bukan?”
“Selalu harus begitu?”
“Kodratnya”
“Sekali ini saja?”
“Apa sih maumu?”
“Aku yakin kita bisa sejalan selagi ego bukan yang menentukan”
“Akulah letak ego itu”
“Dan aku nurani?”
“Kalau tau kenapa bertanya?”
“Dan aku harus terus mengalah?”
“Aku tau dari awal, kamu terus mau mengikuti”
“Karena aku punya keyakinan”
“Itu tidak selalu menentukan, kamu sakit dengan keyakinanmu kan?”
“Lalu?”
“Ikuti aku”
“Ego itu?”
“Masih mau ikuti keyakinan?”
“Ego kadang membawa rasa sesal”
“Keyakinan tak selalu benar”
“Sekali ini saja, bisakah nurani beriring dengan logika?”
Singapore, 14 Desember 2010